Ibadah ruang lingkupnya tak hanya shalat, puasa, zakat,
haji. akan tetapi juga termasuk dalam keseharian kita, berdagang, belajar,
bermuamalah, dll asal diniatkan untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT..
Ibadah bisa Menjadi kesenangan
tersendiri..sehingga larut dalam pelukan Sang Pencipta
Mana sih yang lebih enak, kerja tapi dipaksa atau kerja tapi
menyenangkan?
lebih enak bersama bos yang kita
taati karena takut dimarahi atau kita taati karena kita senang dengan bos kita?
tentu parameter ini tidak bisa
dibandingkan, akan tetapi intisarinya, alangkah begitu bahagianya
manusia ketika melakukan yang dia senangi.. betuul gak?
kalau udah senang main bola saja ,
biar hujan sekalipun, kalau peluit berakhirnya pertandingan masih belum
dibunyikan anteng aja sampai cetak gool dan berselongor.. hihihi
kalau memang dah demen Android atau BB atau nokia Kamera yang keren bin mahal pun serasa beli kacang goreng.. :) gak berasa..BETUL ATAU BENAR?
Ibadah merupakan hikmah
diciptakannya jin dan manusia. Allah SWT berfirman dalam
QS.Adzariyat 51-56:
terinspirasi dari lagu Bang Haji..Berjudul "Haram"
yang ada kata2 "Kenapa eh
kenapa?" lalu jawabnya "Karena eh karena" ituuuu
ini lagu sesuai dengan Hukum Newton
III :
Faksi = Freaksi..
yang inti lagunya nya.. Syetan
begitu pandainya.. membungkus kemaksiatan dengan kesenangan atau publikasinya
yang cerdik.. terus ibadah kok terasa hambar?
apa
ada yang salah? padahal ibadah dari Pencipta? hmm..
Jadi.. Mengapa kita juga
berusaha menjadikan ibadah menjadi Menyenangkan?
Postingan kali ini mau ng share ke
bro2 n sis2 sekalian.. terutama buat Motivasi diri sendiri juga.. cz buat apa
ngeshare2 banyak2 tapi diri sendiri meleleh bagai Lilin yang menerangi
kegelapan..
Yup'z.. ini diambil dari beberapa
referensi bacaan maupun kawan2 smga menambah semangat kita bro..
Bagaimana Agar Ibadah Menjadi
Menyenangkan?
Pertama-tama, jangan minggat dulu bro..,baca sampai
habis ya..
1. Kuatkan Niat
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar
bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya,
dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan
Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena
seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang
ditujunya”.
[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907].
[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907].
Ini nih yang bikin si Lumpuh menjadi
Sang pejuang, Yang lagi Jatuh Cintrong menjadi layaknya sang Pangeran (kalau
niat dah kuat ma si "Sesuatu" Badai, Angin Topan, dinginnya malam
pokoknya lewat ..
"Karena Niatnya yang sudah
ngebut"
Marwan aja sampai Ngumpulun se-Juta
Mawar..dalam sehari ckckck
(Tapi settingnya masih belum benar
nih.. mas bro..)
seperti hadist di atas..memang kita
dapatin dengan apa yg kita niatkan tapi hasilnya belum menjamin kebahagiaan
yang hakiki..
terus yang benar yang mana? kita
kembali ke point pertama
Hidup untuk
beribadah..(Pertimbangannya apakah Allah ridho atau tidak)
sip2...
dapat motivasi nih :
bila kemauan Anda cukup kuat,
percayalah, hari kedua akan sedikit lebih ringan ketimbang hari pertama. Minggu
kedua pasti lebih mulus ketimbang minggu pertama. Asal Anda gigih
bertahan!” ciee.. mesti gigih bro.. :) (kuatkan azam)
2. Dapatkan Manfaat (Motivasi)
Siapa sih yang mau melakukan sesuatu
kalau gak ada hasilnya ? manfaatnya? dst.
Ya.. ternyata Ibadah yang selama ini
kita lakuin.. sadar atau tidak sadar punya manfaat yang memang sesuai dengan
fitrah Manusia.. bro..coba aja searching di google.. Tulis aja Manfaat shalat,
manfaat wudhu, manfaat bersalaman, dll
sedikit bocoran yang pernah saya
baca..
Menjaga wudhu (menjaga kesehatan dan
kecantikan secara alami serta menjadi penanda umat rasulullah dikala hari
kiamat, karena wajah, tangan, kakinya yang bercahaya..subhanallah),
Shalat (kesehatan krna menggerakan seluruh sendi2 pada tubuh, ) tak ada satu
aktivitas lainnya yang menggerakan semua sendi2 ini (melainkan waktu shalat
(bersujud) tidak disiksa kubur,dst, Puasa (kesehatan, sosialisasi), Zakat
(sosialisasi dan menyucikan harta) , Senyum (awet muda), dll
begitu juga dengan meninggalkan
maksiat.. ada reward nya loh....
“Sesungguhnya
tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah kecuali Allah akan
menggantikan bagi engkau yang lebih baik darinya”[42]
wow..
dengan mengetahui ,manfaat Insyallah bisa membuat kita konsekwen terhadap amal yang kita lakukan, dengan Nilai manfaat Insyallah Nilai kebutuhan akan ibadah akan timbul pada diri manusia, dengan manfaat kita akan lebih berbahagia melakukannya..
dengan mengetahui ,manfaat Insyallah bisa membuat kita konsekwen terhadap amal yang kita lakukan, dengan Nilai manfaat Insyallah Nilai kebutuhan akan ibadah akan timbul pada diri manusia, dengan manfaat kita akan lebih berbahagia melakukannya..
3. Istiqomah
Ibarat sudah terbiasa..
misalkan saja..pagi-pagi kita sudah
terbiasa sarapan dengan roti + susu hangat.. tiba-tiba diganti kopi pahit dan
nasi goreng,,, wah bakalan terasa aneh hari itu..dikarenakan kita sudah
Terbiasa..yang tadi,, itu,,
Dan sesungguhnya amal yang paling
dicintai Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit. (Muttafaq 'alaih)
contohnya saja
shalat shubuh berjamaah..awalnya
memang berat , tapi kalau sudah istiqomah.. berjamaah,, sewaktu-waktu shalat
sendirian, maka akan merasa ada yang aneh..(kurang) dan tentunya kita akan
tetap berusaha melakan kebiasaan kita tadi,,,
terbiasa dengan baca Tilawah setelah maghrib (kalau satu malam saja terlewat maka akan terasa janggal), dst..
terbiasa dengan baca Tilawah setelah maghrib (kalau satu malam saja terlewat maka akan terasa janggal), dst..
Tapi, Pak.. contohnya kok berat?
iya2.. Sesuai Pelajaran di Fisika
nih..
pernah gak, mendorong mobil mogok?
Saat pertama kali mendorong rasanya memang sangat berat, tapi ketika
mobil itu sudah bergerak maka makin lama terasa makin ringan. (makanya sesuai
dengan point pertama (keinginan yang kuat akan menambah semangat untuk merubah
kebiasaan yang lebih baik)
4.Cintailah Ibadah
CINTA? C. I. N.T.A??
ibadah?
memang bisa..
peribahasa lama :
Tak kenal, maka Ta'ruf, eh.. Tak sayang (Cinta)
Dengan mengenal ibadah yang kita lakukan, dengan mengerjakan secara konsisten maka lambat laun tapi pasti rasa cinta dengan ibadah akan timbul dengan sendirinya, kita mengetahui manfaat, tata caranya , dan rewardnya,
memang bisa..
peribahasa lama :
Tak kenal, maka Ta'ruf, eh.. Tak sayang (Cinta)
Dengan mengenal ibadah yang kita lakukan, dengan mengerjakan secara konsisten maka lambat laun tapi pasti rasa cinta dengan ibadah akan timbul dengan sendirinya, kita mengetahui manfaat, tata caranya , dan rewardnya,
5.
Menjadi Ibadah Yang Terakhir
“Wahai Manusia! Beribadahlah kamu kepada
Tuhanmu,
yang telah
menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertaqwa”
(al-Qur’an Surah al-Baqarah [2] ayat 21)
(al-Qur’an Surah al-Baqarah [2] ayat 21)
Dengan menganggap ibadah yang
terkhir, maka kita akan berusaha sebaik mungkin memberikan apa yang kita
bisa,
Ada
cerita seorang Pengusaha, yang merasa gagal dan konsultasi dengan seorang Bijak
(guru), "Wahai guru.. Aku ingin bunuh diri," katanya. dia kira
gurunya akan mencegahnya dan memberikan nasehat untuk mengurungkan niatnya, Alangkah
terkejutnya ia, Ternyata gurunya mempersilahkan dia untuk bunuh diri, wah..
brabe..nih guru.. hehee .. eit..eit.. habisin dulu ceritanya nang..
setelah
itu.. sang guru memberikan botol, yang dikira sang pengusaha tadi berisikan
racun, dan dia diminta untuk meminumnya setengah dipagi hari , dan setengahnya
lagi dimalam hari Insyalah, sisa racun tadi akan mengakhiri hidupnya..
dia
pun kembali pulang, besok paginya si pengusaha tadi betul2 meminum setengahnya. Saat itu dia
merasa keputusan untuk bunuh diri adalah terbaik baginya, karena dia merasa ini
adalah hari terakhir menjelang kematiannya, dia pun berusaha memberikan kesan
terbaik kepada anak, isterinya disaat sarapan pagi, tersenyum, bercanda,
perhatian, semua hal yang jarang dia lakukan saat itu memberikan warna berbeda
dalam lembaran hidupnya, saat di kantor pun dia ingin memberikan kesan yang
baik disaat detik-detik krusial kematiannya, dia sapa satpam penjaga.. (meski doski rada2 bingung,
dalam hati Tumben,,, ) tapi satpam pun begitu
senang karena si bos begitu ramah hari itu, dengan para karyawan
lainnya pun pengusaha ini memberikan sesuatu yang berbeda dari biasanya,
lebih ramah, bersahabat, dan sampai2 para karyawan bagaikan sahabat yang lama tidak
bertemu, si bos yang sedari tadi merasakan warna berbeda dari kehidupan nya
sebelumnya.. ya.. Dia begitu bahagia siang itu.. serasa ingin hidup
selama-lamanya..
sepulang
dari kantor petang sudah menjelang, dia sadar hidupnya bakalan tidak lama
lagi..
disaat
dia menemukan kembali rasa hidup yang sesungguhnya, dia kembali ingin bertemu
sang guru, dan meminta gurunya untuk meminta penawar racun, karena racun
yang setengahnya terlanjur dia minum.. Ya.. si pengusaha akhirnya sadar betapa
berharganya "HIDUP" betapa senangnya HIDUP ketika kita
menyadari bahwa hidup kita tidak akan lama lagi,,,
Gurunya
hanya tersenyum... seakan-akan tahu , bahwa pengusaha tadi akan meminta penawar
racun darinya..
"Wahai
anak muda.. sebenarnya botol yang kuberikan kepadamu itu, hanyalah air biasa..
silahkan lanjutkan kehidupanmu sebagaimana kau "Merasa Hidup hari ini: kau
telah menemukan arti hidup yang akan terasa menyenangkan ketika kau memberikan
yang terbaik..
End..
akhirnya..selesai juga ngetik ceritanya.. hehe
Yup'z moga bisa diambil ibrohnya..
Yup'z moga bisa diambil ibrohnya..
sebagaimana dalam sebuah hadist
Rasulullah SAW pernah bersabda
“Kerjalah dunia ini seakan-akan kamu akan hidup selama – lamanya, dan
beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok hari,”
Dari sabda Rasulullah itu bisa dimaknai, bahwa kepentingan dunia dan akhirat harus seimbang. Ketika harus bekerja untuk urusan dunia, harus bekerja keras dan seolah kita akan hidup langgeng. Hal ini diperlukan agar semangat, kerja keras, dan sikap meraih yang diinginkan terus membara dan terpelihara. Juga sebaliknya, kala sudah menghadap Yang Kuasa dalam ibadah, kita harus merasa seolah besok akan tiada. Hal ini dimaksudkan agar kekhusu’an/memberikan yang terbaik dalam menjalankan ritual kepada-Nya senantiasa terjaga.
Dari sabda Rasulullah itu bisa dimaknai, bahwa kepentingan dunia dan akhirat harus seimbang. Ketika harus bekerja untuk urusan dunia, harus bekerja keras dan seolah kita akan hidup langgeng. Hal ini diperlukan agar semangat, kerja keras, dan sikap meraih yang diinginkan terus membara dan terpelihara. Juga sebaliknya, kala sudah menghadap Yang Kuasa dalam ibadah, kita harus merasa seolah besok akan tiada. Hal ini dimaksudkan agar kekhusu’an/memberikan yang terbaik dalam menjalankan ritual kepada-Nya senantiasa terjaga.
Yah..sekian dulu sedikit sharing..
BAGAIMANA IBADAH AGAR MENYENANGKAN yang tentunya kesemuanya itu takkan
terealisasi melainkan Adanya Kekuatan pada diri Kita untuk merubah diri menjadi
lebih baik, ada pendapat lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar